Visitlambar.com, Pesta Sekura di Lampung Barat, Tradisi Kuno yang Lestari - Ada banyak adat budaya di Lampung Barat yang masih bisa kita lihat dan nikmati hingga saat ini. Satu daerah yang mengedepankan nilai luhur bergotongroyong. Salah satunya adalah Pesta Sekura yang unik dan meriah.

Pesta Sekura adalah sebuah tradisi yang asal muasalnya dari perang saudara. Serta merupakan asimilasi budaya Hindu dan Islam Berbagai lakon yang diperankan pemuda desa hilir mudik di perkampungan. Membuat suara gaduh dengan berbagai peralatan yang mereka bawa. Terkadang ember, centong, panci, gerabah, dan lainnya.

Atau diiringi suara gamolan yang merdu Di hari itu semua orang bergembira. Tidak ada yang merasa terganggu dengan suara gaduh tersebut.

Apa Itu Sekura?

Kata ‘Sekura’ berasal dari bahasa setempat ‘sekura’ atau ‘sekukha’. Artinya adalah penutup wajah atau penutup muka Ada 2 (dua) jenis Sekura yang bisa kamu lihat di acara tersebut. Ada ‘Sekura Betik’ dan ‘Sekura Kamak’.

Sekura Betik

Sekura betik adalah penutup muka yang menggunakan kostum yang indah dan bersih Biasanya mereka mengenakan kain miwang dan kacamata.

Sekura Kamak

Sekura Kamak adalah penutup muka yang berbentuk aneh dan kotor. Peserta yang berperan sebagai Sekura Kamak biasanya mengenakan topeng yang terbuat dari kayu Bentuk topeng tidak simetris dan aneh. Plus kostum yang aneh-aneh. Seperti mengenakan dedaunan dan lainnya.

Asal Muasal

Menurut cerita turun temurun yang beredar di masyarakat, budaya Sekura ini dimulai saat adanya perang saudara.

Karena lawan berperangnya masih merupakan saudara atau kerabat, mereka akhirnya menggunakan penutup wajah. Sehingga lawan tidak mengenali sekaligus untuk menghilangkan keraguan saat akan menghabisi lawan.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa tradisi Sekura adalah hasil asimilasi budaya Hindu dan Islam.

Sekura Masa Kini

Tradisi / Pesta Sekura saat ini masih terus berlanjut diadakan secara rutin oleh masyarakat. Fungsinya sudah berubah, sebagai ajang mempererat tali persaudaraan Masyarakat Lampung Barat masih melestarikan budaya ini. Karena merupakan identitas budaya daerah mereka.

Salah satu nilai yang terkandung dari acara/tradisi ini adalah rasa gotong royong dan kekeluargaan. Khsususnya dalam momen setelah menjalani puasa Ramadhan setiap tahunnya.

Lokasi penyelenggaraan tradisi sekura berganti-ganti dari satu desa ke desa lain. Para pesertanya berkeliling kampung mengenakan kostum dan penutup muka beraneka ragam.

Lalu dilanjutkan dengan berbagai atraksi lain setelahnya. Seperti berpantun, pencak silat, dan panjat pinang. Peserta panjat pinang biasanya dilakukan oleh peserta yang mengenakan Sekura Kamak.

Waktu Penyelenggaraan Pesta Sekura

Rangkaian acara ditutup dengan lomba panjat pinang. Yang hanya diikuti oleh peserta yang mengenakan Sekura Kamak. (Foto: IG @endangguntorocanggu)
Penasaran dan ingin menyaksikan acara yang penuh kemeriahan ini? Kamu bisa berkunjung ke Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat, di masa lebaran Idul Fitri Atau datang ke acara Festival Krakatau di Bandar Lampung. Biasanya kontingen Lampung Barat membawakan sajian Sekura untuk penonton Bisa juga datang ke Festival Sekura yang digelar di Liwa Lampung Barat. Sudah tentu kamu akan melihat berbagai bentuk Sekura di acara ini.

Tips Berkunjung ke Liwa

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Liwa menyaksikan tradisi Sekura, tentu harus menyiapkan berbagai hal. Selain transportasi kamu harus memastikan akan menginap di mana.

Saat musim lebaran tentu akan sulit menemukan kamar atau penginapan yang masih tersedia. Selain di hotel, kamu bisa mencari homestay untuk menginap Agar kunjunganmu maksimal, akan lebih baik kalau membawa kendaraan sendiri Atau menyewa kendaraan roda empat dari Bandar Lampung atau kota asalmu Sehingga selama di Liwa kamu bisa mengunjungi berbagai tempat yang menarik dan indah Kamu akan kesulitan mendapatkan kendaraan umum di sini.

---

Author